Found 1

Jumat, 19 April 2013

ZAT KROMIUM


Toxic dapat didefinisikan sebagai kajian tentang hakikat dan mekanisme efek berbahaya (efektoksik) berbagai bahan kimia terhadap makhluk hidup dan sistem biologik lainnya.
A.Definisi kromium
Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24 golongan VII A. Kromium adalah elemen yang secara alamiah ditemukan dalam konsentrasi yang rendah di batuan, hewan, tanaman, tanah, debu vulkanik dan juga gas.
B.Sumber  Kromium
Bijih utama khrom adalah khromit, yang ditemukan di Zimbabwe, Rusia, Selandia Baru, Turki, Iran, Albania, Finlandia, Republik Demokrasi Madagaskar, dan Filipina. Logam ini biasanya dihasilkan dengan mereduksi khrom oksida dengan aluminum.
C.Manfaat Kromium
Kromium termasuk logam mineral yang jumlahnya sedikit, baik dalam makanan maupun pada tubuh manusia, tetapi sangat penting bagi kesehatan. Nutrien ini tergolong essential trace mineral (mineral penting yang dibutuhkan dalam jumlah kecil) karena tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan sehari-hari. Karena sedikitnya kebutuhan kromium ini hingga sering tak diperhitungkan padahal zat ini sangat diperlukan bagi hampir semua jaringan tubuh manusia, termasuk kulit, otak, otot, limpa, ginjal dan testis. Kandungan kromium yang ada dalam tanah di mana tumbuhan tumbuh menentukan kadar zat itu. Cukup konsumsi “makanan hidup” seperti buah-buahan segar dan sayuran dan makanan alami lainnya setiap hari dapat menghindari resiko kekurangan kromium. Tetapi karena banyaknya penggunaan zat-zat kimia dan pengoalahan yang berlebihan menyebabkan jumlah kromium berkurang, sehingga kebutuhan ini perlu dibantu dengan mengkonsumsi suplemennya.
D. Fungsi Krom
1)      Menjaga keseimbangan kadar gula darah dan meningkatkan efisiensi kerja insulin.
2)       Chromium sering disebut sebagai “Glucose Tolerance Factor” (faktor pengendali kadar gula darah) dibutuhkan pada proses pengolahan glukosa menjadi energi.
3)       Membantu menurunkan berat badan dengan cara membakar lemak menjadi energi.
4)       Menurunkan kolesterol dan trigliserid sehingga dapat menjaga kesehatan jantung.
5)       Meningkatkan massa otot sehingga dapat membentuk otot yang ideal.
6)       Membantu sintesa kolesterol, lemak dan protein serta meningkatkan jaringan otot.
Kromium berperan untuk mengendalikan metabolisme insulin dalam tubuh, sehingga faktor pengendali kadar gula darah (glucose tolerance factor / GTF). Dengan adanya kromium ini pemanfaatan insulin tubuh lebih efisien dan keseimbangan kadar gula darah terjaga. Kromium juga membantu proses pencernaan protein dan lemak. Suplemen kromium umumnya digunakan dalam terapi penyakit yang berkaitan dengan gangguan penyerapan dan metabolisasi gula darah seperti hipoglikemia (tekanan gula darah terlalu rendah) dan diabetes militus.

E. Mekanisme Kerja Kromium
1. Absorbsi
Krom (VI) dapat menembus dinding sel, sedangkan krom (III) tidak dapat menembus langsung. Namun akan mengikat diri pada transfermin, yaitu suatu protein yang mentransport Fe dalam plasma. Senyawa krom (III) umumnya jauh lebih sedikit diabsorbsi tubuh dibandingkan senyawa-senyawa krom (VI).
2. Biotransformasi
Senyawa krom (VI) tereduksi menjadi bentuk trivalen (III) dalam tubuh, kecepatan tergantung pada jumlah reduktor dalam organ yang terpapar, dan dalam hal ini mempengaruhi toksisitas serta ekskresi senyawa heksavalen (VI).
3. Ekskresi
Ekskresi krom melalui urin tanpa ada retensi di organ. Sekitar 60% krom (VI) yang diabsorbsi dikeluarkan dalam bentuk krom (III) dalam waktu 8 jam setelah tertelan. 10% akan diekskresi melalui empedu, dan sebagian kecil melalui rambut, kuku, asi dan keringat.
F. Pemaparan Kromium Dalam Tubuh Manusia
Jalur pemaparan kromium melalui :
1.Pernapasan
Cara masuk krom melalui saluran pernafasan adalah dengan menghirup debu kromium yang dihasilkan dari proses produksi.
2.Saluran pencernaan
Cara masuk krom dapat melalui makanan atau tertelan. Kandungan krom dalam makanan berkisar antara 5-250 µgr/kg. makanan yang mempunyai kadar kromium tinggi yaitu lada dan ragi bir.
3.Kulit
Sifat dari senyawa krom seperti adam kromik, dikromat dan kromium (VI) selain iritan juga kororsif, bila terjadi kontak langsung dapat menimbukan alergi. Kromium khususnya kromat, banyak menimbulkan alergi dan penyebab dermatitis terbesar bagi pekerja.


G. Bahaya Kromium
a. Dampak kesehatan
Logam krom (Cr) adalah salah satu jenis polutan logam berat yang bersifat toksik, dalam tubuh logam krom biasanya berada dalam keadaan sebagai ion Cr3+. Krom dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati (liver) dan ginjal. Jika kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan jika tertelan dapat menyebabkan sakit perut dan muntah. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar pencemar pada perairan biasanya dilakukan melalui kombinasi proses biologi, fisika dan kimia. Pada proses fisika, dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam bak penampung yang telah diisi campuran pasir, kerikil serta ijuk. Hal ini lebih ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan kotoran-kotoran kasar dan penyisihan lumpur. Pada proses kimia, dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan kimia untuk mengendapkan zat pencemar misalnya persenyawaan karbonat.
Kromium (III) adalah esensial bagi manusia dan kekurangan dapat menyebabkan kondisi jantung, gangguan dari metabolisme dan diabetes. Tapi terlalu banyak penyerapan kromium (III) dapat menyebabkan efek kesehatan juga, misalnya ruam kulit.
Kromium (VI) adalah bahaya bagi kesehatan manusia, terutama bagi orang-orang yang bekerja di industri baja dan tekstil. Orang yang merokok tembakau juga memiliki kesempatan yang lebih tinggi terpapar kromium
Kromium (VI) diketahui menyebabkan berbagai efek kesehatan. sebuah senyawa dalam produk kulit, dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam kulit. Pada saat bernapas ada krom (VI) dapat menyebabkan iritasi dan hidung mimisan. Masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh kromium (VI) adalah:
·         kulit ruam
·         sakit perut dan bisul
·          Masalah pernapasan
·          Sistem kekebalan yang lemah
·          Ginjal dan kerusakan hati
·          Perubahan materi genetik
·          Kanker paru-paru
·          Kematian
b. Dampak lingkungan kromium
Ada beberapa jenis kromium yang berbeda dalam efek pada organisme. Kromium memasuki udara, air dan tanah di krom (III) dan kromium (VI) bentuk melalui proses-proses alam dan aktivitas manusia.
kegiatan utama manusia yang meningkatkan konsentrasi kromium (III) yang meracuni kulit dan manufaktur tekstil. Kegiatan utama manusia yang meningkatkan kromium (VI) konsentrasi kimia, kulit dan manufaktur tekstil, elektro lukisan dan kromium (VI) aplikasi dalam industri. Aplikasi ini terutama akan meningkatkan konsentrasi kromium dalam air. Melalui kromium pembakaran batubara juga akan berakhir di udara dan melalui pembuangan limbah kromium akan berakhir di tanah.

Sebagian besar kromium di udara pada akhirnya akan menetap dan berakhir di perairan atau tanah. Kromium dalam tanah sangat melekat pada partikel tanah dan sebagai hasilnya tidak akan bergerak menuju tanah. Kromium dalam air akan menyerap pada endapan dan menjadi tak bergerak.Hanya sebagian kecil dari kromium yang berakhir di air pada akhirnya akan larut.
Kromium (III) merupakan unsur penting untuk organisme yang dapat mengganggu metabolisme gula dan menyebabkan kondisi hati, ketika dosis harian terlalu rendah. Kromium (VI) adalah terutama racun bagi organisme.Dapat mengubah bahan genetik dan menyebabkankanker.
Tanaman mengandung sistem yang mengatur kromium-uptake harus cukup rendah tidak menimbulkan bahaya. Tetapi ketika jumlah kromium dalam tanah meningkat, hal ini masih dapat mengarah pada konsentrasi yang lebih tinggi dalam tanaman. Peningkatan keasaman tanah juga dapat mempengaruhi pengambilan kromium oleh tanaman. Tanaman biasanya hanya menyerap kromium (III). Ini mungkin merupakan jenis penting kromium, tetapi ketika konsentrasi melebihi nilai tertentu, efek negatif masih dapat terjadi.
Kromium tidak diketahui terakumulasi dalam tubuh ikan, tetapi konsentrasi tinggi kromium, karena pembuangan produk-produk logam di permukaan air, dapat merusak insang ikan yang berenang di dekat titik pembuangan. Pada hewan, kromium dapat menyebabkan masalah pernapasan, kemampuan yang lebih rendah untuk melawan penyakit, cacat lahir, infertilitas dan pembentukan tumor.
H. Pencegahan
Mencerna makanan yang mengandung Cr (VI) tinggi dapat menyebabkan gangguan pencernaan berupa sakit lambung, muntah dan pendarahan, luka pada lambung, konvulsi, kanker alat pencernaan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Berbagai usaha untuk menghindari risiko terpapar logam ini antara lain dengan cara menghindari makanan yang kotor dan tidak higienis, mencuci tangan sebelum makan, mengurangi konsumsi suplemen Cr secara berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wikipedia

Hasil penelusuran