Toxic dapat didefinisikan sebagai
kajian tentang hakikat dan mekanisme efek berbahaya (efektoksik) berbagai bahan
kimia terhadap makhluk hidup dan sistem biologik lainnya.
A.Definisi kromium
Kromium adalah
sebuah unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24 golongan VII A. Kromium adalah
elemen yang secara alamiah ditemukan dalam konsentrasi yang rendah di batuan,
hewan, tanaman, tanah, debu vulkanik dan juga gas.
B.Sumber Kromium
Bijih utama khrom adalah khromit, yang ditemukan di Zimbabwe, Rusia,
Selandia Baru, Turki, Iran, Albania, Finlandia, Republik Demokrasi Madagaskar,
dan Filipina. Logam ini biasanya dihasilkan dengan mereduksi khrom oksida
dengan aluminum.
C.Manfaat Kromium
Kromium
termasuk logam mineral yang jumlahnya sedikit, baik dalam makanan maupun pada
tubuh manusia, tetapi sangat penting bagi kesehatan. Nutrien ini tergolong
essential trace mineral (mineral penting yang dibutuhkan dalam jumlah kecil) karena
tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan
sehari-hari. Karena sedikitnya kebutuhan kromium ini hingga sering tak
diperhitungkan padahal zat ini sangat diperlukan bagi hampir semua jaringan
tubuh manusia, termasuk kulit, otak, otot, limpa, ginjal dan testis. Kandungan
kromium yang ada dalam tanah di mana tumbuhan tumbuh menentukan kadar zat itu.
Cukup konsumsi “makanan hidup” seperti buah-buahan segar dan sayuran dan
makanan alami lainnya setiap hari dapat menghindari resiko kekurangan kromium.
Tetapi karena banyaknya penggunaan zat-zat kimia dan pengoalahan yang
berlebihan menyebabkan jumlah kromium berkurang, sehingga kebutuhan ini perlu
dibantu dengan mengkonsumsi suplemennya.
D. Fungsi Krom
1)
Menjaga keseimbangan kadar gula darah
dan meningkatkan efisiensi kerja insulin.
2)
Chromium sering disebut sebagai “Glucose
Tolerance Factor” (faktor pengendali kadar gula darah) dibutuhkan pada proses
pengolahan glukosa menjadi energi.
3)
Membantu menurunkan berat badan dengan cara
membakar lemak menjadi energi.
4)
Menurunkan kolesterol dan trigliserid sehingga
dapat menjaga kesehatan jantung.
5)
Meningkatkan massa otot sehingga dapat
membentuk otot yang ideal.
6)
Membantu sintesa kolesterol, lemak dan protein
serta meningkatkan jaringan otot.
Kromium
berperan untuk mengendalikan metabolisme insulin dalam tubuh, sehingga faktor
pengendali kadar gula darah (glucose tolerance factor / GTF).
Dengan adanya kromium ini pemanfaatan insulin tubuh lebih efisien dan
keseimbangan kadar gula darah terjaga. Kromium juga membantu proses pencernaan
protein dan lemak. Suplemen kromium umumnya digunakan dalam terapi penyakit
yang berkaitan dengan gangguan penyerapan dan metabolisasi gula darah seperti hipoglikemia (tekanan gula darah terlalu rendah)
dan diabetes militus.
E. Mekanisme Kerja Kromium
1. Absorbsi
Krom
(VI) dapat menembus dinding sel, sedangkan krom (III) tidak dapat menembus
langsung. Namun akan mengikat diri pada transfermin, yaitu suatu protein yang
mentransport Fe dalam plasma. Senyawa krom (III) umumnya jauh lebih sedikit
diabsorbsi tubuh dibandingkan senyawa-senyawa krom (VI).
2. Biotransformasi
Senyawa
krom (VI) tereduksi menjadi bentuk trivalen (III) dalam tubuh, kecepatan
tergantung pada jumlah reduktor dalam organ yang terpapar, dan dalam hal ini
mempengaruhi toksisitas serta ekskresi senyawa heksavalen (VI).
3. Ekskresi
Ekskresi
krom melalui urin tanpa ada retensi di organ. Sekitar 60% krom (VI) yang
diabsorbsi dikeluarkan dalam bentuk krom (III) dalam waktu 8 jam setelah
tertelan. 10% akan diekskresi melalui empedu, dan sebagian kecil melalui
rambut, kuku, asi dan keringat.
F. Pemaparan Kromium Dalam Tubuh
Manusia
Jalur
pemaparan kromium melalui :
1.Pernapasan
Cara
masuk krom melalui saluran pernafasan adalah dengan menghirup debu kromium yang
dihasilkan dari proses produksi.
2.Saluran pencernaan
Cara
masuk krom dapat melalui makanan atau tertelan. Kandungan krom dalam makanan
berkisar antara 5-250 µgr/kg. makanan yang mempunyai kadar kromium tinggi yaitu
lada dan ragi bir.
3.Kulit
Sifat
dari senyawa krom seperti adam kromik, dikromat dan kromium (VI) selain iritan
juga kororsif, bila terjadi kontak langsung dapat menimbukan alergi. Kromium
khususnya kromat, banyak menimbulkan alergi dan penyebab dermatitis terbesar
bagi pekerja.
G.
Bahaya Kromium
a. Dampak kesehatan
Logam
krom (Cr) adalah salah satu jenis polutan logam berat yang bersifat toksik,
dalam tubuh logam krom biasanya berada dalam keadaan sebagai ion Cr3+. Krom
dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati (liver) dan ginjal. Jika
kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan jika tertelan dapat menyebabkan
sakit perut dan muntah. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar
pencemar pada perairan biasanya dilakukan melalui kombinasi proses biologi,
fisika dan kimia. Pada proses fisika, dilakukan dengan mengalirkan air yang
tercemar ke dalam bak penampung yang telah diisi campuran pasir, kerikil serta
ijuk. Hal ini lebih ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan
kotoran-kotoran kasar dan penyisihan lumpur. Pada proses kimia, dilakukan
dengan menambahkan bahan-bahan kimia untuk mengendapkan zat pencemar misalnya
persenyawaan karbonat.
Kromium
(III) adalah esensial bagi manusia dan kekurangan dapat menyebabkan kondisi
jantung, gangguan dari metabolisme dan diabetes. Tapi terlalu banyak penyerapan
kromium (III) dapat menyebabkan efek kesehatan juga, misalnya ruam kulit.
Kromium
(VI) adalah bahaya bagi kesehatan manusia, terutama bagi orang-orang yang
bekerja di industri baja dan tekstil. Orang yang merokok tembakau juga memiliki
kesempatan yang lebih tinggi terpapar kromium
Kromium
(VI) diketahui menyebabkan berbagai efek kesehatan. sebuah senyawa dalam produk
kulit, dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam kulit. Pada saat bernapas
ada krom (VI) dapat menyebabkan iritasi dan hidung mimisan. Masalah kesehatan
lainnya yang disebabkan oleh kromium (VI) adalah:
·
kulit ruam
·
sakit perut dan bisul
·
Masalah pernapasan
·
Sistem kekebalan yang lemah
·
Ginjal dan kerusakan hati
·
Perubahan materi genetik
·
Kanker paru-paru
·
Kematian
b. Dampak lingkungan kromium
Ada
beberapa jenis kromium yang berbeda dalam efek pada organisme. Kromium memasuki
udara, air dan tanah di krom (III) dan kromium (VI) bentuk melalui proses-proses
alam dan aktivitas manusia.
kegiatan
utama manusia yang meningkatkan konsentrasi kromium (III) yang meracuni kulit
dan manufaktur tekstil. Kegiatan utama manusia yang meningkatkan kromium (VI)
konsentrasi kimia, kulit dan manufaktur tekstil, elektro lukisan dan kromium
(VI) aplikasi dalam industri. Aplikasi ini terutama akan meningkatkan
konsentrasi kromium dalam air. Melalui kromium pembakaran batubara juga akan
berakhir di udara dan melalui pembuangan limbah kromium akan berakhir di tanah.
Sebagian
besar kromium di udara pada akhirnya akan menetap dan berakhir di perairan atau
tanah. Kromium dalam tanah sangat melekat pada partikel tanah dan sebagai
hasilnya tidak akan bergerak menuju tanah. Kromium dalam air akan menyerap pada
endapan dan menjadi tak bergerak.Hanya sebagian kecil dari kromium yang
berakhir di air pada akhirnya akan larut.
Kromium
(III) merupakan unsur penting untuk organisme yang dapat mengganggu metabolisme
gula dan menyebabkan kondisi hati, ketika dosis harian terlalu rendah. Kromium
(VI) adalah terutama racun bagi organisme.Dapat mengubah bahan genetik dan menyebabkankanker.
Tanaman
mengandung sistem yang mengatur kromium-uptake harus cukup rendah tidak
menimbulkan bahaya. Tetapi ketika jumlah kromium dalam tanah meningkat, hal ini
masih dapat mengarah pada konsentrasi yang lebih tinggi dalam tanaman.
Peningkatan keasaman tanah juga dapat mempengaruhi pengambilan kromium oleh
tanaman. Tanaman biasanya hanya menyerap kromium (III). Ini mungkin merupakan
jenis penting kromium, tetapi ketika konsentrasi melebihi nilai tertentu, efek
negatif masih dapat terjadi.
Kromium
tidak diketahui terakumulasi dalam tubuh ikan, tetapi konsentrasi tinggi
kromium, karena pembuangan produk-produk logam di permukaan air, dapat merusak
insang ikan yang berenang di dekat titik pembuangan. Pada hewan, kromium dapat
menyebabkan masalah pernapasan, kemampuan yang lebih rendah untuk melawan
penyakit, cacat lahir, infertilitas dan pembentukan tumor.
H. Pencegahan
Mencerna makanan yang mengandung Cr (VI) tinggi
dapat menyebabkan gangguan pencernaan berupa sakit lambung, muntah dan
pendarahan, luka pada lambung, konvulsi, kanker alat pencernaan, bahkan dapat
menyebabkan kematian. Berbagai usaha untuk menghindari risiko terpapar logam
ini antara lain dengan cara menghindari makanan yang kotor dan tidak higienis,
mencuci tangan sebelum makan, mengurangi konsumsi suplemen Cr secara
berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar